MINYAK BUMI dan PETROKIMIA
A. Minyak Bumi
1.
Pembentukan
Minyak Bumi
Proses
terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
·
Teori Anorganik
Teori
Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3
+ Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
·
Teori Organik
Teori
Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
2.
Komposisi Minyak Bumi
Komposisi
minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
a. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
-
Dikenal dengan alkana atau paraffin
-
Keberadaan rantai lurus sebagai
komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
- Senyawa penyusun diantaranya:
-
Metana CH4
-
Etana CH3 CH3
-
Propana CH3 CH2
CH3
-
Butana CH3 (CH2)2
CH3
-
n-heptana CH3 (CH2)5
CH3
-
iso oktana CH3 – C(CH3)2
CH2 CH (CH3)2
b.
Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
-
Dikenal dengan alkena
-
Keberadaannya hanya sedikit
- Senyawa penyusunnya:
-
Etena, CH2 CH2
-
Propena, CH2 CH CH3
-
Butena, CH2 CH CH2
CH3
c.
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik
(sikloalkana)
-
Dikenal dengan sikloalkana atau
naftena
-
Keberadaannya lebih sedikit
dibanding alkana
- Senyawa penyusunnya :
- Siklopropana 3. Siklopentana
- Siklobutana 4. Siklopheksana
d.
Hidrokarbon aromatik
-
Dikenal sebagai seri aromatik
-
Keberadaannya sebagai komponen yang
kecil/sedikit
- Senyawa penyusunannya:
- Naftalena 3. Benzena
- Antrasena 4. Toluena
·
Senyawa Lain
-
Keberadaannya sangat sedikit sekali
-
Senyawa yang mungkin ada dalam
minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali)
3.
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak
mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam
kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi
di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra
(Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan
minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
·
Pengolahan pertama
Pada
tahapan ini dilakukan destilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.
Adapun fraksi- fraksi yang diperoleh dari destialsi
minyak bumi tersebut adalah :
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana,
etana , propane atau isobutana, campuran gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan dengan
nama LPG (Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG umumnya
campuran propane, butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas dalam botol-botol
baja yang beratnya 15 kg,dan dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada
suhu 70-140. bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor
c. Napta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan
diperoleh sebagai hasil destilasi yang mempunyai trayek titik didih antara
140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk
pembuatan senyawa-senyawa kimia yang lain misalnya etilena dan senyawa
aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif pada bensin.
d. Kerosin
Kerosi mempunyai trayek didih antara 180-250.
dalam kehiduan sehari-hari, kerosin diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih
25-350°C minyak diesel dipergunakan sebagai bahan bakar pada motor-motor
diesel.
f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin
cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan, paraffin
dipergunakan sebagai bahan bakar.
g. Residu
Residu
yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan petroleumasfalt
yang dipakai pada konstruksi jalan.
·
Pengolahan kedua
Pada
tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan
proses sebagai berikut:
-
Perengkahan (cracking)
-
Ekstrasi
-
Kristalisasi
-
Pembersihan dari kontaminasi
B.
Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan
bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya
minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat
digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin.
·
Bahan Dasar Petrokimia
Proses
petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:
-
Mengubah minyak dan gas bumi menjadi
bahan dasar petrokimia
-
Mengubah bahan dasar petrokimia
menjadi produk antara, dan
-
Mengubah produk antara menjadi produk
akhir yang dapat dimanfaatkan
Hampir
semua produk petrokimia brasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
- Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena
(propilena), butena (butilena) dan butadiena.
CH2 = CH2 CH2 = CH – CH3
Etilena
propilena
CH3 – CH = CH – CH3 CH2 =
CH – CH = CH2
Butilena
butadiena
- Aromatika (benzena dan turunannya)
Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6),
totuena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4
(CH3)2
- Gas Sintesis
Reaksi stean reforming : CH4(g)
+ H2O → CO(g) + 3H2(g)
Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g)
+ O2 → 2CO(g) + 4H2(g)
·
Petrokimia dari Olefin
Berikut
ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
- Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi
yang digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampah.
- PVC
c. c. Etanol
Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O → CH3
– CH2OH
- Etilen glikol atau Glikol
- Polipropilena
- Gliserol
- Isopropil alkohol
·
Petrokimia dari Aromatik
Bahan
dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX). Bahan
dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana
-
Stirena digunakan untuk membuat
karet sinetik
-
Kumena digunakan untuk membuat
fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat
-
Sikloheksana digunakan terutama
untuk membuat nylon
-
Benzena digunakan sebagai bahan
dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk toluena dan xilena untuk
membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).
·
Petrokimia dan gas-sinetik
Gas
sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
- Amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas.
Amonia digunakan untuk membuat pupuk [CO(NH2)2] urea,
[(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3);
amonium nitrat.
- Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S)
+ H2O(g)
- Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)
Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan
sebagian digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
- Formal dehida (HCHO)
CH3OH(g) → HCHO(g) + H2(g)
Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang
digunakan mengawetkan preparat biologi.
Posting Komentar